Gambar Sampul Sosiologi  · Bab 1 Proses Perubahan Sosial di Masyarakat
Sosiologi · Bab 1 Proses Perubahan Sosial di Masyarakat
VinaDwiLaning

24/08/2021 16:24:37

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi Undang-undang

Sosiologi

Untuk SMA/MA Kelas XII

Penulis

: Vina Dwi Laning

Editor

: Marina Meinaris Wari

Perancang Kulit

: Puguh Supriyanto

Layouter

: Sugeng Isnanto

Nunik Wahyuti

Thomas Subardi

Retno Wijayanti

Kristiani

Ilustrator

: Arief S. Adham

Doly Eny Khalifah

Ukuran Buku

: 21 × 29,7 cm

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit

PT. Cempaka Putih

301.07

VIN VINA Dwi Laning

s

Sosiologi: untuk

SMA/MA kelas XII/

Oleh Vina Dwi Laning; editor Marina Meinaris Wari.

— Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,

2009

vi, 138 hlm.: ilus.; 30 cm.

Daftar Pustaka: hlm. 138

Indeks. Hlm.135–137

ISBN 978-979-068-207-8 (nomor jilid lengkap)

ISBN 978-979-068-217-7

1.

Sosiologi

I.

Judul

II.

Marina Meinaris Wari

iii

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah

membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan

kepada masyarakat melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan

telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk

digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Nomor

22 Tahun 2007

.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/

penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh

Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

)

,

digandakan, dicetak,

dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang

bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan

oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses

sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada

di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa

kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami

menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran

dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2009

Kepala Pusat Perbukuan

SOSIOLOGI Kelas X

iv

Mempertajam Kepekaan Sosial Melalui Pembelajaran Sosiologi

Integritas bangsa Indonesia menghadapi ujian yang berat di era globalisasi. Dari

luar negeri kita menghadapi serbuan budaya global yang masuk melalui beragam me-

dia komunikasi dan informasi, sedangkan dari dalam kita menghadapi ketegangan

antaretnis yang bersumber dari keragaman suku bangsa. Fenomena itu diperparah

dengan munculnya kesenjangan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Apa muara

dari semua itu? Konflik sosial dan antaretnis bukan sesuatu yang mustahil terjadi.

Adalah sesuatu yang mengherankan saat Pancasila kita sepakati sebagai sumber nilai

dan norma kehidupan berbangsa dan bernegara, konflik sesama anak bangsa masih

bisa terjadi hanya karena masalah yang kecil dan sepele. Apa yang harus kita lakukan

agar kerukunan dan kedamaian hidup antaranak bangsa bersemi kembali di persada

Nusantara?

Pembelajaran sosiologi yang mencerdaskan adalah salah satu solusinya. Sosiologi

yang mempelajari beragam konsep seperti

sosialisasi, kelompok sosial, struktur sosial,

lembaga sosial, perubahan sosial, dan konflik sampai pada terciptanya integrasi

sosial,

bisa dijadikan sarana bagi siswa untuk mengenal masyarakat secara lebih dekat

dan utuh. Dengan pembelajaran yang kontekstual dan mengedepankan sosiologi sebagai

sebuah metode, maka siswa akan menemukan dan memecahkan setiap realitas serta

fenomena sosial yang dihadapinya. Sayangnya, pembelajaran sosiologi selama ini

ternyata tidak mampu memberikan andil atas permasalahan sosial yang dihadapi

bangsa Indonesia.

Buku yang sekarang Anda para siswa pegang ini dimaksudkan untuk mendukung

kegiatan pembelajaran sosiologi yang bermakna dan mencerdaskan itu. Paparan beragam

konsep sosiologi yang menjemukan tidak akan kamu temukan di dalam buku ini. Buku

ini justru mengajakmu untuk menemukan fenomena sosial yang ada di masyarakat.

Dengan mengidentifikasi fenomena sosial dan menganalisisnya, kamu bisa

merekonstruksi sendiri untuk dijadikan sebuah pengetahuan. Semakin sering kamu

menganalisis fenomena sosial yang ada di lingkungan sekitarnya, semakin mudah

bagimu untuk mengerti apa persoalan yang dihadapi bangsa sekaligus mencoba

memberikan solusinya.

Pembelajaran sosiologi yang baik dan mencerdaskan adalah pembelajaran yang bisa

menjadikan siswa berkepribadian utuh, memahami kebudayaan bangsanya, dan

mampu memahami fenomena sosial dalam kehidupan sehari-hari

. Dengan demikian,

ia telah memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan sanggup hidup dalam keragaman

budaya bangsa. Untuk misi dan kepentingan itulah buku ini kami susun. Semoga buku

ini bermanfaat dan menjadi bagian dari upaya pemberdayaan sosiologi agar mampu

memberikan kontribusi yang nyata dalam mengatasi masalah bangsa.

Klaten, Mei 2007

Penyusun

v

Kata Pengantar

Kata Sambutan,

iii

Daftar Isi,

v

Spesifikasi Buku Ini,

iv

Kata Pengantar,

iv

Bab I

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat, 1

A. Perubahan Sosial,

3

B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial,

5

C. Faktor Pendorong, Penghambat, dan Penyebab Perubahan Sosial,

9

D. Proses Terjadinya Perubahan Sosial,

15

Bab II

Dampak Perubahan Sosial terhadap Masyarakat, 21

A. Perubahan Sosial dan Dampaknya,

23

B. Globalisasi dan Jati Diri Bangsa,

28

C. Sikap Tepat dalam Menyikapi Globalisasi,

33

Latihan Ulangan Blok, 41

Bab III

Lembaga Sosial, 45

A. Hakikat Lembaga Sosial,

47

B. Tipe-Tipe Lembaga Sosial,

52

C. Fungsi Lembaga Sosial,

55

Latihan Ulangan Semester, 69

Bab IV

Rancangan Metode Penelitian Sosial, 73

A. Penelitian Sosial,

75

B. Persiapan Menyusun Rancangan Penelitian,

79

Copyright,

ii

SOSIOLOGI Kelas X

vi

Bab V

Penelitian Sosial, 91

A. Menyusun Rancangan Penelitian,

93

B. Pengumpulan Data Penelitian,

98

C. Pengolahan Data,

104

D. Penyusunan Laporan Penelitian,

113

E. Presentasi Laporan Penelitian,

119

Latihan Ujian Akhir Sekolah, 125

Glosarium,

133

Indeks,

135

Daftar Pustaka,

138

1

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

Saya ingin mempelajari tentang

proses perubahan sosial di masya-

rakat.

Saya akan mencari informasi tentang

pengertian perubahan sosial.

Saya akan mengamati faktor pendo-

rong dan penghambat perubahan

sosial dalam masyarakat.

Pada akhirnya, saya dapat menyi-

kapi berbagai perubahan sosial di

masyarakat secara arif dan bijak-

sana.

Melalui pengamatan sederhana dan

pengkajian suatu kasus, saya akan

mengidentifikasi bentuk-bentuk

perubahan sosial.

SOSIOLOGI Kelas XII

2

Peristiwa dalam gambar di atas berawal dari terjadinya semburan

lumpur di area pemboran eksplorasi gas Banjar Panji I di Desa Siring,

Kecamatan Porong. Pelan namun pasti luapan lumpur menenggelam-

kan hampir tiga desa di Kecamatan Porong. Situasi ini mengharuskan

8.678 jiwa dari 2.284 KK menjadi pengungsi.

Banjir lumpur panas bukan hanya merusak permukiman

penduduk, namun berhektare-hektare lahan pertanian dan bangunan-

bangunan infrastruktur menjadi tidak berfungsi. Akibatnya, terjadi

perubahan besar dalam kehidupan masyarakat Desa Siring.

Inilah fenomena perubahan sosial dalam masyarakat. Apa dan

bagaimana proses perubahan sosial, akan kita pelajari bersama pada

materi ini.

Sumber:

www.smh.com

Kondisi Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo tergenang lumpur panas.

3

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

A. Perubahan Sosial

Cobalah perhatikan lingkungan sekitarmu! Adakah perubahan-

perubahan yang dapat kamu rasakan? Pada dasarnya, setiap kehidupan

masyarakat senantiasa mengalami suatu perubahan.

Perubahan-perubahan ini menjadi fenomena yang wajar

dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini dikarenakan

setiap manusia mempunyai kepentingan yang tidak

terbatas. Untuk mencapainya, manusia melakukan berbagai

perubahan-perubahan. Perubahan bukan semata-mata

berarti suatu kemajuan, namun dapat pula berarti suatu

kemunduran. Secara umum, unsur-unsur kemasyarakatan

yang mengalami perubahan antara lain nilai-nilai sosial,

norma-norma sosial, pola-pola perilaku, organisasi sosial,

lembaga-lembaga kemasyarakatan, stratifikasi sosial,

kekuasaan, tanggung jawab, kepemimpinan, dan sebagai-

nya. Kesemua perubahan ini dinamakan perubahan sosial.

Apa yang dimaksud dengan perubahan sosial?

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi

pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang

memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial,

dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat

(Selo Soemardjan: 1974). Hal ini dikarenakan sifat perubahan sosial

yang berantai dan saling berhubungan antara satu unsur dengan yang

unsur kemasyarakatan yang lainnya. Pengkajian mengenai perubahan

sosial relatif luas dan kompleks. Oleh karenanya, beberapa ahli sosial

berusaha mendefinisikan pengertian perubahan sosial sebagai berikut.

1. Kingsley Davis

Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi

dalam struktur dan fungsi masyarakat.

Sumber:

hum.lss.wisc

Gambar 1.1

Berubahnya lahan pertanian sebagai

kompleks perumahan wujud perubahan

sosial.

Perubahan Sosial

Bentuk:

Progresif dan

Retrogresif

Pendorong:

• Kontak budaya lain

• Pendidikan

• Keinginan untuk

maju

• Sistem yang

terbuka

• Ketidakpuasan

Penghambat:

• Pola pikir tradisional

• Adat kebiasaan

• Tidak ada kontak

budaya

• Hambatan ideologis

• Takut terjadinya

kegoyahan

• Sikap tertutup

perubahan sosial, progress,

regress,

unplaned

, perubahan

fisik, nonfisik, tatanan sosial,

sistem nilai

SOSIOLOGI Kelas XII

4

2. William F. Ogburn

Perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur

kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan

adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material

terhadap unsur-unsur immaterial.

3. Mac Iver

Perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam

hubungan (

social relation

) atau perubahan terhadap keseimbangan

(

equilibrium

) hubungan sosial.

4. Gillin dan Gillin

Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu

variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya

perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi

penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-

penemuan baru dalam masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa

perubahan sosial adalah

perubahan yang berkenaan

dengan kehidupan masyarakat

yang termasuk perubahan

sistem nilai dan norma sosial,

sistem pelapisan sosial,

struktur sosial, proses-proses

sosial, pola dan tindakan

sosial warga masyarakat serta

lembaga-lembaga kemasya-

rakatan.

Pengertian Perubahan Sosial

Pendapat para pakar tentang pengertian perubahan sosial.

1. Samuel Koenig

Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi

pada kehidupan masyarakat.

2. Roucek dan Warren

Perubahan sosial adalah perubahan dalam proses sosial atau dalam

struktur masyarakat.

3. Bruce J. Cohen

Perubahan sosial adalah perubahan struktur sosial dan perubahan pada

organisasi sosial.

4. Soedjono Dirdjosisworo

Perubahan sosial merupakan perubahan fundamental yang terjadi dalam

struktur sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial.

5. Robert H. Laver

Perubahan sosial merupakan perubahan sosial di berbagai tingkat

kehidupan manusia. Mulai dari tingkat individu hingga tingkat dunia.

Pada pembahasan di atas telah dijelaskan mengenai pengertian perubahan

sosial oleh beberapa ahli sosial. Selain mengetahui dan memahami kesemua

pengertian-pengertian tersebut, cobalah tarik satu pemahaman sendiri

tentang pengertian perubahan sosial. Tulislah dalam selembar kertas dan

bacakan di depan kelas.

Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan

dapat dikatakan sebagai perubahan sosial. Lantas, bagaimana

mengidentifikasi gejala-gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat

5

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

sebagai suatu perubahan sosial? Dewasa ini, perubahan-perubahan

sosial dapat diketahui karena adanya ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri yang

dimaksud antara lain:

1. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka

mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.

2. Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu

akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial

lainnya.

3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya

disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian

diri.

4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiri-

tual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa masyarakat bersifat dinamis,

artinya masyarakat selalu bergerak dan mengalami perubahan dengan cepat.

Dengan demikian, setiap kehidupan masyarakat di mana pun mengalami

perubahan tidak terkecuali di daerahmu. Coba amati kehidupan sosial di

masyarakat sekitarmu, temukan perubahan-perubahan sosial yang terjadi.

Kemukakan pula bagaimana kamu menyikapi perubahan tersebut. Tulislah

hasilnya dalam bentuk tulisan dengan bahasa yang menarik. Selanjutnya

bacakan di depan kelas.

B. Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial

Perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat

dibedakan atas beberapa bentuk, yaitu perubahan evolusi dan

perubahan revolusi, perubahan berencana dan perubahan tidak

berencana, perubahan berpengaruh besar serta perubahan berpengaruh

kecil.

1. Perubahan Evolusi dan Perubahan Revolusi

Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan

menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang ber-

langsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat.

Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal

dengan revolusi dan evolusi.

a. Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan

sosial yang terjadi dalam proses lambat, dalam waktu

yang cukup lama dan tanpa ada kehendak tertentu dari

masyarakat yang bersangkutan. Perubahan-perubahan

ini berlangsung mengikuti kondisi perkembangan

masyarakat, yaitu sejalan dengan usaha-usaha

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya

sehari-hari. Dengan kata lain, perubahan sosial terjadi

Menurut Charles F. Andrian

dalam bukunya ”Kehidupan

Politik dan Perubahan Sosial”

menyebutkan terdapat tiga

sumber perubahan sosial yaitu

sistem keyakinan atau ideologi,

organisasi, dan penemuan

teknologi.

Sumber:

Indonesian Heritage: Agama dan Upacara,

halaman 73

Gambar 1.2

Perubahan yang terjadi dalam masyarakat

tradisional berjalan sangat lamban.

SOSIOLOGI Kelas XII

6

karena dorongan dari usaha-usaha masyarakat guna menyesuai-

kan diri terhadap kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan per-

kembangan masyarakat pada waktu tertentu. Contoh, perubahan

sosial dari masyarakat berburu menuju ke masyarakat meramu.

Menurut Soerjono Soekanto (1987), terdapat tiga teori yang

mengupas tentang evolusi, yaitu:

1) Unilinier Theories of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa manusia dan masyarakat meng-

alami perkembangan sesuai dengan tahap-tahap tertentu, dari

yang sederhana menjadi kompleks dan sampai pada tahap

yang sempurna.

2) Universal Theory of Evolution

Teori ini menyatakan bahwa perkembangan masyarakat tidak

perlu melalui tahap-tahap tertentu yang tetap. Menurut teori

ini, kebudayaan manusia telah mengikuti suatu garis evolusi

yang tertentu.

3) Multilined Theories of Evolution

Teori ini menekankan pada penelitian terhadap tahap

perkembangan tertentu dalam evolusi masyarakat. Misalnya,

penelitian pada pengaruh perubahan sistem pencaharian dari

sistem berburu ke pertanian.

b. Perubahan Revolusi

Perubahan revolusi merupakan perubahan yang

berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau

perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan

revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial

mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga-

lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif

cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan

direncanakan atau tidak direncanakan. Revolusi sering

kali diawali adanya ketegangan atau konflik dalam

tubuh masyarakat yang bersangkutan.

Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan

kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi

dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu.

Syarat-syarat tersebut antara lain:

1) Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan.

Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap

keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai

perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.

2) Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang

dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.

3) Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan

tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan

rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan

arah bagi geraknya masyarakat.

4) Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan

pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut

bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu,

diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya

perumusan sesuatu ideologi tersebut.

Sumber:

ms.wikipedia.org

Gambar 1.3

Reformasi di Indonesia diwarnai dengan

aksi demo dan konflik.

7

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

5) Harus ada

momentum

untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana

segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai

dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan

waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat

gagal.

2.

Perubahan yang Direncanakan dan Perubahan

yang Tidak Direncanakan

Bagaimana uraian dari perubahan-perubahan tersebut, dapat kamu

perhatikan materi di bawah ini.

a. Perubahan yang Direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah perubahan-perubahan yang

diperkirakan atau yang telah direncanakan terlebih dahulu oleh

pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam

masyarakat (Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi: 1974).

Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan

dinamakan

agent of change

, yaitu seseorang atau

sekelompok orang yang mendapat kepercayaan dari

masyarakat sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga-

lembaga kemasyarakatan. Oleh karena itu, suatu

perubahan yang direncanakan selalu di bawah

pengendalian dan pengawasan

agent of change

. Secara

umum, perubahan berencana dapat juga disebut

perubahan dikehendaki. Misalnya, untuk mengurangi

angka kematian anak-anak akibat polio, pemerintah

mengadakan gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN)

atau untuk mengurangi pertumbuhan jumlah pendu-

duk pemerintah mengadakan program keluarga

berencana (KB).

b. Perubahan yang Tidak Direncanakan

Perubahan yang tidak direncanakan biasanya berupa

perubahan yang tidak dikehendaki oleh masyarakat.

Karena terjadi di luar perkiraan dan jangkauan,

perubahan ini sering membawa masalah-masalah yang

memicu kekacauan atau kendala-kendala dalam

masyarakat. Oleh karenanya, perubahan yang tidak

dikehendaki sangat sulit ditebak kapan akan terjadi.

Misalnya, kasus banjir bandang di Sinjai, Kalimantan

Barat. Timbulnya banjir dikarenakan pembukaan lahan

yang kurang memerhatikan kelestarian lingkungan.

Sebagai akibatnya, banyak perkampungan dan

permukiman masyarakat terendam air yang meng-

haruskan para warganya mencari permukiman baru.

Sumber:

Dokumen Penulis

Gambar 1.4

PIN wujud aksi perubahan berencana.

Sumber:

www.pontianakpost.com

Gambar 1.5

Banjir sebagai dampak perubahan yang

tidak direncanakan.

SOSIOLOGI Kelas XII

8

Dua Bentuk

Social Change

1. Progresif

Perubahan yang dikehendaki dan dapat menguntungkan serta

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh: penggunaan

komputer dan jaringan internet manusia dapat memperoleh informasi/

pengetahuan yang luas dengan cepat.

2. Retrogresif

Perubahan yang tidak dikehendaki dan dapat merugikan kehidupan

masyarakat. Contoh: perumahan kumuh yang berada di tengah kota.

Sumber:

www.dpim.go.id

Gambar 1.6

Industrialisasi berpengaruh besar terhadap

perubahan sosial.

Sumber:

Cita-Cita, halaman 74

Gambar 1.7

Perubahan mode pakaian

merupakan bentuk per-

ubahan sosial yang ber-

pengaruh kecil.

Perubahan sosial selalu berlangsung dalam berbagai sendi kehidupan

masyarakat. Adanya perubahan sosial memengaruhi nilai, sikap, dan pola

perilaku masyarakat. Tanpa sadar, sesungguhnya kita sendiri bergelut di

dalamnya. Kini, cobalah menarik diri dari pusaran perubahan itu. Posisikan

dirimu sebagai seorang yang akan mengamati proses yang sedang terjadi.

Lakukan suatu pengamatan sederhana untuk mengetahui berbagai macam

perubahan yang telah terjadi di negara kita dan klasifikasikan perubahan

tersebut ke dalam bentuk-bentuk perubahan sosial budaya yang ada.

Tuangkan data yang kamu peroleh ke dalam contoh tabel data berikut.

3.

Perubahan Berpengaruh Besar dan Perubahan

yang Berpengaruh Kecil

Apa yang dimaksud dengan perubahan-perubahan tersebut

dapat kamu ikuti penjabarannya berikut ini.

a. Perubahan Berpengaruh Besar

Suatu perubahan dikatakan berpengaruh besar jika

perubahan tersebut mengakibatkan terjadinya per-

ubahan pada struktur kemasyarakatan, hubungan kerja,

sistem mata pencaharian, dan stratifikasi masyarakat.

Sebagaimana tampak pada perubahan masyarakat

agraris menjadi industrialisasi. Pada perubahan ini

memberi pengaruh secara besar-besaran terhadap

jumlah kepadatan penduduk di wilayah industri dan

mengakibatkan adanya perubahan mata pencaharian.

b. Perubahan Berpengaruh Kecil

Perubahan-perubahan berpengaruh kecil merupakan perubahan-

perubahan yang terjadi pada struktur sosial yang tidak membawa

pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Contoh,

perubahan mode pakaian dan mode rambut. Perubahan-perubahan

tersebut tidak membawa pengaruh yang besar dalam masyarakat

karena tidak mengakibatkan perubahan-perubahan pada lembaga

kemasyarakatan.

9

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

C.

Faktor Pendorong, Penghambat, dan

Penyebab Perubahan Sosial

Perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat umumnya

dikarenakan anggota masyarakat merasa tidak puas dengan kehidupan

yang lama. Norma-norma dan lembaga-lembaga yang ada dianggap

tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup yang baru. Oleh

karenanya, masyarakat menuntut adanya perubahan. Pada dasarnya,

perubahan tidak terjadi begitu saja tanpa ada faktor-faktor yang

memengaruhinya. Dalam sosiologi dijelaskan bahwa perubahan sosial

terjadi karena adanya faktor-faktor pendorong, penghambat, dan

penyebab perubahan sosial. Apa saja faktor-faktor tersebut akan

dipelajari bersama pada materi ini.

1. Faktor Pendorong Perubahan Sosial

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan mengenai

perubahan sosial, bahkan kamu mampu menemukan bentuk-bentuk

perubahan yang terjadi di masyarakat. Nah, sekarang

carilah faktor-faktor apa saja yang mampu mendorong

perubahan sosial, sebagai langkah awal memahami materi

ini.

Secara umum terjadinya perubahan sosial dalam

masyarakat dipengaruhi oleh faktor-faktor pendorong.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

a. Kontak dengan Budaya Lain

Berhubungan dengan budaya lain dapat pula mendo-

rong munculnya perubahan sosial. Sebagaimana

dijelaskan sebelumnya bahwa bila dua kebudayaan

saling bertemu maka kedua kebudayaan tersebut akan

saling memengaruhi yang akhirnya membawa perubah-

an. Hubungan atau kontak dengan kebudayaan lain

dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu difusi,

akulturasi, asimilasi, dan akomodasi.

Perubahan yang Terjadi

Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Keterangan

No.

1. Adanya pekan imunisasi.

Perubahan yang direncanakan/dikehen-

daki.

Perubahan ini terjadi karena dikehendaki

oleh pihak-pihak tertentu, dalam hal ini

adalah pemerintah. Adanya perubahan ini

bertujuan untuk mengurangi penderitaan

polio di Indonesia.

2. . . . .

. . . .

. . . .

3. . . . .

. . . .

. . . .

Sumber:

Kompas, 10 Oktober 2006, hal F

Gambar 1.8

Kontak dengan budaya lain mendorong

terjadinya perubahan.

SOSIOLOGI Kelas XII

10

b. Sistem Pendidikan Formal yang Maju

Pendidikan formal dalam hal ini berarti pendidikan yang

ditempuh melalui jenjang-jenjang pendidikan seperti SD, SMP,

SMA, dan perguruan tinggi. Dengan pendidikan, kamu dapat

membuka pikiran serta menerima hal-hal baru. Selain itu, kamu

dapat membandingkan kebudayaan mana yang mampu memenuhi

kebutuhanmu serta kebudayaan mana yang tidak sesuai. Melalui

pengetahuan itu, mendorong individu mengadakan perubahan

untuk mencapai tujuan hidupnya.

c. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan

Keinginan-Keinginan untuk Maju

Sikap tersebut merupakan salah satu sikap yang

mendorong munculnya penemuan-penemuan sosial

yang membawa perubahan sosial. Hal ini dikarenakan

jika hasil karya seseorang dihargai, maka seseorang

akan terpacu untuk menemukan sesuatu yang baru.

d. Sistem Terbuka dalam Lapisan-Lapisan Masyarakat

Sistem terbuka ini memungkinkan adanya gerak sosial

vertikal sehingga memberi kesempatan seseorang

untuk maju. Adanya kesempatan untuk menaiki

stratifikasi tinggi yang disediakan oleh sistem ini

mendorong seseorang melakukan perubahan menuju

ke arah yang lebih baik.

e. Penduduk yang Heterogen

Masyarakat yang heterogen akan lebih mudah melakukan

perubahan. Contoh, masyarakat Indonesia yang memiliki

kebudayaan, ras, dan ideologi yang berbeda-beda. Masyarakat

tersebut akan sangat mudah mengalami pertentangan. Perten-

tangan-pertentangan yang terjadi tentunya dapat menimbulkan

keguncangan yang pada akhirnya mendorong terjadinya

perubahan dalam masyarakat.

f.

Ketidakpuasan Masyarakat terhadap Bidang-Bidang Kehidupan

Tertentu

Adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap suatu bidang tertentu,

mendorong masyarakat melakukan perubahan. Hal ini dapat

dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi di Indonesia.

Perubahan-perubahan ini timbul karena adanya ketidakpuasan

masyarakat terhadap cara kerja pemerintah.

Selain keenam hal tersebut,

sikap orientasi ke depan dan

sikap mudah menerima hal-hal

baru mampu pula mendorong

terjadinya perubahan sosial.

Sumber:

www.fisikanet.lipi.go.id

Gambar 1.9

Menghargai hasil karya mendorong sese-

orang untuk maju dan berprestasi.

Pada dasarnya setiap masyarakat mengalami suatu perubahan sosial baik

dalam skala besar atau kecil. Cobalah temukan perubahan-perubahan sosial

yang terjadi di masyarakat Indonesia baik di bidang politik, sosial, budaya,

ataupun hankam. Manfaatkan berita-berita di media massa ataupun artikel-

artikel di internet untuk mengerjakan tugas ini. Kemudian, analisislah faktor-

faktor pendorong terjadinya perubahan tersebut. Tulislah hasilnya dalam

bentuk uraian dengan gaya bahasa yang menarik.

11

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

2. Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Dalam perubahan sosial selain faktor pendorong terdapat

juga faktor penghambat terjadinya perubahan sosial. Faktor-

faktor penghambat perubahan sosial antara lain:

a. Kurangnya Hubungan dengan Masyarakat Lain

Kehidupan terasing menyebabkan sebuah masyarakat

tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang

terjadi di masyarakat lain. Mereka terkungkung dalam

tradisinya sendiri dan tidak mengalami perubahan.

Padahal kebudayaan lain dapat memperkaya kebuda-

yaannya sendiri. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa komunikasi merupakan kunci terjadinya

perubahan sosial budaya.

b. Sikap Masyarakat yang Sangat Tradisional

Masyarakat tradisional biasanya bersikap mengagung-

agungkan tradisi dan masa lampau. Mereka beranggap-

an bahwa tradisi tersebut secara mutlak tidak dapat

diubah. Anggapan inilah yang menghambat adanya

proses perubahan sosial. Keadaan tersebut akan

menjadi lebih buruk apabila yang berkuasa dalam

masyarakat yang bersangkutan adalah golongan

konservatif.

c. Rasa Takut akan Terjadinya Kegoyahan pada Integrasi

Kebudayaan

Pada dasarnya semua unsur kebudayaan tidak mungkin

berintegrasi dengan sempurna. Namun demikian,

terdapat beberapa unsur tertentu memiliki derajat

integrasi yang tinggi. Keadaan inilah yang membuat

suatu masyarakat merasa khawatir dengan datangnya

unsur-unsur dari luar. Hal ini dikarenakan unsur-unsur tersebut

mampu menggoyahkan integrasi dan menyebabkan perubahan-

perubahan pada aspek-aspek tertentu di masyarakat.

d. Perkembangan Ilmu Pengetahuan yang Terlambat

Terlambatnya perkembangan ilmu pengetahuan suatu masyarakat

dimungkinkan karena kehidupan masyarakat yang terasing dan

tertutup. Namun, dapat pula dikarenakan sebagai akibat dijajah

oleh masyarakat lain. Biasanya masyarakat yang dijajah dengan

sengaja dibiarkan terbelakang oleh masyarakat yang menjajah. Hal

ini dimaksudkan menjaga kemurnian masyarakat guna mencegah

terjadinya pemberontakan atau revolusi.

e. Adat atau Kebiasaan

Adat atau kebiasaan merupakan pola-pola perilaku bagi anggota

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya.

Adat dan kebiasaan ini dapat berupa kepercayaan, sistem mata

pencaharian, pembuatan rumah, dan cara berpakaian tertentu.

Adat dan kebiasaan tersebut sudah menjadi bagian kehidupan

masyarakat sehingga sukar untuk diubah.

Sumber:

Indonesian Heritage: Agama dan Upacara,

halaman 72

Gambar 1.10

Lambatnya perubahan pada masyarakat

terasing disebabkan kurangnya hubungan

dengan masyarakat lain.

Sumber:

Indonesian Heritage: Agama dan Upacara,

halaman 68

Gambar 1.11

Adat istiadat serta sikap tradisional mampu

menghambat terjadinya perubahan sosial.

SOSIOLOGI Kelas XII

12

f.

Prasangka terhadap Hal-Hal yang Baru atau Sikap yang

Tertutup

Sikap demikian dapat dijumpai pada masyarakat yang pernah

dijajah. Mereka selalu mencurigai sesuatu yang berasal dari negara-

negara Barat. Secara kebetulan unsur-unsur baru kebanyakan

berasal dari negara-negara Barat. Sehingga segala sesuatu yang

berasal dari negara-negara Barat mendapat prasangka buruk oleh

masyarakat setempat.

g. Hambatan-Hambatan yang Bersifat Ideologis

Setiap usaha mengadakan perubahan pada unsur-unsur

kebudayaan rohaniah biasanya diartikan sebagai usaha yang

berlawanan dengan ideologi. Di mana ideologi masyarakat

merupakan dasar integrasi masyarakat tersebut. Oleh karenanya,

perubahan sosial tidak terjadi.

Keterasingan Suku Yali Mek

Suku Yali Mek adalah suku pegunungan. Honai-honai mereka dirikan

di punggung bukit dan kaki-kaki gunung di Kecamatan Kosarek, Kabupaten

Jayawijaya. Walaupun telah mengenal pakaian, namun sebagian besar suku

Yali Mek masih suka telanjang, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Kondisi geografis yang berbukit dan bergunung-gunung membuat suku

Yali Mek hidup terpencil dan terbelakang. Kondisi kesehatan mereka pun

sangat memprihatinkan. Penduduk banyak mengidap berbagai penyakit,

terutama anak-anak. Dan sejauh ini pemerintah belum memberikan sarana

kesehatan yang memadai.

Satu-satunya alat transportasi yang menghubungkan Kosarek dengan

dunia luar hanyalah pesawat. Itu pun hanya datang dua kali seminggu,

sehingga mereka dapat menjual hasil bumi ke Wamena. Bagi yang tidak

mempunyai uang, mereka akan berjalan kaki ke Wamena yang ditempuh

selama seminggu. Melihat fenomena ini tidak mengherankan bila perubahan

yang terjadi sangatlah lamban bahkan mengalami stagnasi.

Sumber:

www.tv7.co.dokumenter

Pada pembahasan di atas telah dijelaskan mengenai faktor-faktor

penghambat terjadinya perubahan sosial di masyarakat. Nah, tugasmu

sekarang, cobalah cari suatu masyarakat yang menurutmu memiliki laju

perubahan yang lambat. Adakan pengamatan sederhana dan wawancara

singkat terhadap warga masyarakat tersebut untuk mengetahui faktor-faktor

penghambat perubahan sosial. Dengan data-data dan faktor-faktor yang

ada, buatlah sebuah tulisan tentang lambatnya perubahan di daerah tersebut.

Hasilnya bacakanlah di depan kelas.

13

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

3. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Secara umum dapat dikatakan bahwa timbulnya perubahan sosial

dapat disebabkan dari dalam masyarakat itu sendiri (faktor intern)

dan dari pengaruh masyarakat lain atau dari alam sekitarnya (faktor

ekstern).

a. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berasal dari dalam

masyarakat itu sendiri. Yang dimaksud dengan masyarakat di sini

dapat kolektif dan dapat pula individual. Faktor-faktor internal

tersebut antara lain:

1) Bertambah atau Berkurangnya Penduduk

Bertambahnya penduduk yang sangat cepat

menyebabkan terjadinya perubahan dalam struk-

tur masyarakat, terutama yang menyangkut

lembaga-lembaga kemasyarakatan. Contoh, dengan

adanya urbanisasi, mencetak pengangguran-

pengangguran baru yang menyebabkan meningkat-

nya angka kemiskinan. Situasi ini mengakibatkan

tingginya angka kriminalitas di kota-kota besar.

Sedangkan berkurangnya penduduk karena

urbanisasi mengakibatkan kekosongan yang

berakibat berubahnya bidang pembagian kerja,

stratifikasi sosial, dan lain-lain.

2) Penemuan-Penemuan Baru (Inovasi)

Penemuan-penemuan baru sebagai akibat terjadinya

perubahan dapat dibedakan menjadi

discovery

dan

invention

.

discovery

merupakan penemuan baru dari suatu

unsur kebudayaan yang baru, baik yang berupa alat

baru ataupun berupa suatu ide yang baru. Contoh,

penemuan mobil diawali dengan pembuatan motor

gas oleh S. Marcus.

Selanjutnya,

discovery

menjadi

invention

jika

masyarakat sudah mengakui, menerima, bahkan

menerapkan penemuan tersebut. Adanya mobil

yang telah disempurnakan menjadi sebuah alat

pengangkutan manusia merupakan salah satu

wujud

invention

.

Invention

menunjuk pada upaya

menghasilkan suatu unsur kebudayaan baru

dengan mengombinasikan atau menyusun kembali

unsur-unsur kebudayaan lama yang telah ada

dalam masyarakat.

Menurut Koentjaraningrat, faktor-faktor pendorong

individu mencari penemuan baru sebagai berikut.

a) Kesadaran dari orang per orang akan kekurangan dalam

kebudayaannya.

b) Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu keadaan.

c) Perangsang bagi aktivitas-aktivitas penciptaan dalam

masyarakat.

Sumber:

www.eilertech.com

Gambar 1.12

Meningkatnya jumlah penduduk mem-

bawa perubahan pada lingkungan seki-

tarnya.

Sumber:

www.hiamei.com

Gambar 1.13

Adanya teknologi-teknologi maju mampu

menimbulkan perubahan dalam masya-

rakat.

SOSIOLOGI Kelas XII

14

3) Konflik dalam Masyarakat

Pertentangan atau konflik dalam masyarakat

mampu pula menyebabkan terjadinya perubahan

sosial. Secara umum pertentangan tersebut dapat

berupa pertentangan antarindividu, antara

individu dengan kelompok, antarkelompok serta

konflik antargenerasi. Pada umumnya akibat

konflik dapat merenggangkan kekeluargaan atau

golongan. Hal inilah yang menyebabkan perubahan

sosial dalam masyarakat.

4) Pemberontakan dan Revolusi

Pada umumnya pemberontakan terjadi karena adanya

ketidakpuasan anggota masyarakat terhadap suatu sistem

pemerintahan yang ada. Oleh karena situasi dan kondisi ini

mendorong munculnya revolusi sebagai wujud dari

pemberontakan. Adanya revolusi akan membawa perubahan-

perubahan yang besar dan berlangsung cepat. Misalnya,

revolusi Mei yang terjadi di Indonesia, perubahan-perubahan

besar terjadi di Indonesia baik perubahan kepala negara, wakil

kepala negara, struktur kabinet sampai pada perilaku warga

masyarakat. Masyarakat menjadi lebih berani mengkritisi cara

kerja pemerintah.

b. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar

masyarakat yang bisa mendorong terjadinya perubahan sosial.

Faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Lingkungan Alam/Fisik di Sekitar Manusia

Lingkungan alam dapat mengakibatkan perubahan

sosial. Terjadinya gempa bumi, banjir bandang,

tsunami, topan, gunung meletus, dan lain-lain

mengakibatkan sebagian warga yang tinggal di

daerah tersebut terpaksa mengungsi ke daerah lain.

Di tempat pengungsian, mereka harus beradaptasi

dengan lingkungan sekitarnya baik lingkungan fisik

maupun sosialnya, kondisi ini mengakibatkan per-

ubahan-perubahan pada lembaga-lembaga ke-

masyarakatan. Contoh, masyarakat di Desa Siring,

Porong, Sidoarjo. Akibat luapan lumpur panas

mereka terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya

dan untuk sementara mereka tidak bekerja.

2) Peperangan

Peperangan, terutama yang melibatkan dua negara

dengan segala kekuatannya, berarti peperangan

terjadi antara masyarakat yang satu dengan

masyarakat lain di luar batas-batas negara. Sebagai

akibatnya, rakyat mengalami kehidupan yang

penuh ketakutan, harta benda menjadi hancur,

menimbulkan kemiskinan dan tidak menutup

kemungkinan menelan banyak korban jiwa.

Akibatnya struktur masyarakat pun mengalami

perubahan, sebagaimana perubahan yang terjadi

pada negara Jepang setelah kalah dalam Perang

Dunia II. Jepang berubah dari negara agraris militer

menjadi suatu negara industri.

Sumber:

www.suarantb.com

Gambar 1.14

Konflik masyarakat memicu perubahan.

Sumber:

www.metrotvnews.com

Gambar 1.15

Luapan lumpur panas mengharuskan

sebagian besar warga mengungsi.

Sumber:

yes.mmu.edu.my

Gambar 1.16

Akibat perang menimbulkan banyak

perubahan.

15

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

3) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain

Hubungan yang dilakukan secara fisik antara dua masyarakat

mempunyai kecenderungan untuk menimbulkan pengaruh

timbal balik. Yang pada akhirnya, memunculkan perubahan

sosial. Hal ini dikarenakan masing-masing masyarakat

memengaruhi masyarakat lain, tetapi juga menerima pengaruh

dari yang lain sehingga terjadi penyebaran kebudayaan yang

menghasilkan kebudayaan baru.

Maksud hati merengguk emas, apa daya menuai lumpur, itulah kira-

kira yang terjadi di Sidoarjo. Enam bulan telah berlalu, namun luapan lumpur

belum teratasi. Hal ini membawa perubahan besar pada masyarakat Porong,

Sidoarjo. Akibat peristiwa ini 1.810 rumah tinggal rusak, 18 sekolah, 2 kantor,

15 pabrik ditutup karena tergenang lumpur, terlebih 8.678 jiwa berubah

statusnya menjadi pengungsi. Selain itu, bus antarkota tidak beroperasi,

banyak karyawan kehilangan pekerjaan, petani kehilangan sawah, jalur

kereta api terancam tergenang, dan lain-lain. Kesemuanya mendorong

perubahan-perubahan di segala bidang baik sosial, budaya, maupun

ekonomi. Struktur masyarakat serta stratifikasi sosial menjadi kabur, nilai-

nilai dan norma-norma sosial menjadi berubah. Pola-pola perilaku masyarakat

menjadi berbeda dari biasanya. Tidak menutup kemungkinan terjadinya

konflik antarwarga masyarakat sehingga keseimbangan sosial menjadi kabur.

Sebagaimana tampak ketika warga masyarakat berebut

excavator

untuk

meratakan jalannya aliran lumpur.

Sumber:

www.indonesia.go.id

Cermatilah kasus di atas! Bersama teman sekelompokmu, cobalah

analisis kasus tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah

ini.

a. Adakah perubahan sosial dalam kasus di atas?

b. Berdasarkan materi di atas, bagaimanakah bentuk perubahan yang

terjadi?

c. Temukan pula faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan sosial

tersebut!

Berdiskusilah bersama teman sekelompokmu untuk mengerjakan

kegiatan ini. Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan sederhana dengan gaya

bahasa yang menarik. Presentasikan di depan kelas dan minta teman di

luar kelompokmu untuk menanggapinya sehingga terbentuk diskusi

interaktif.

D. Proses Terjadinya Perubahan Sosial

Menurut Alvin L. Bertrand (sebagaimana dikutip Arif Rohman,

2002), proses awal perubahan sosial adalah adanya komunikasi.

Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur kebudayaan baru dapat

menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun kebendaan.

Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada

masyarakat lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya

difusi akan mendorong terjadinya akulturasi dan asimilasi. Kesemua

proses ini akan kita kaji bersama materi berikut ini.

SOSIOLOGI Kelas XII

16

1. Difusi

Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur

kebudayaan dari orang perorangan kepada orang perorangan yang lain,

dan dari masyarakat ke masyarakat lain. Misalnya, terdapat penemuan

baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat diteruskan

dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi

sehingga mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru

itu. Oleh karena itu, difusi dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya

suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-kebudayaan manusia

yang telah ada.

Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat

terjadi dengan cara-cara sebagai berikut.

a. Hubungan Simbiotik

Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan di mana bentuk dari

masing-masing kebudayaan hampir tidak berubah. Contoh:

pertukaran pelajar antarnegara

b. Secara Damai

(Penetration Pacifique)

Dengan cara ini, unsur-unsur kebudayaan baru masuk ke suatu

kebudayaan secara damai. Contohnya yaitu perubahan model baju.

Banyak tren-tren baju saat ini yang dipengaruhi oleh budaya luar.

Unsur-unsur asing ini diterima dengan tidak sengaja dan tanpa

paksaan.

c. Peperangan

(Kekerasan)

Unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan secara paksa ke

dalam kebudayaan penerimanya. Cara seperti ini dapat dilaku-

kan dengan peperangan.

2. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan

baru dari luar secara lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas

kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh, budaya selamatan merupa-

kan bentuk akulturasi antara budaya lokal dalam budaya Jawa dengan

budaya Islam.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur

kebudayaan dari luar yang bercampur dengan unsur-unsur

kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru

yang berbeda. Contoh, membaurnya etnis Tionghoa dengan

masyarakat pribumi. Proses asimilasi akan berlangsung

lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor

pendorong, yaitu:

a. Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.

b. Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.

Terdapat dua macam difusi

yaitu:

1.

Intra society diffusion

,

yaitu difusi yang terjadi

dalam satu masyarakat.

2.

Inter society diffusion

,

yaitu difusi yang terjadi

dari satu masyarakat ke

masyarakat lain.

Sumber:

www.suaramerdeka.com

Gambar 1.17

Berbaurnya etnis Tionghoa, contoh nyata

terjadinya asimilasi.

17

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

c. Adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan

kebudayaan yang dibawa.

d. Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa.

e. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama.

f.

Terjadinya perkawinan campuran.

g. Adanya musuh bersama dari luar.

Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor yang

dapat menghambat proses asimilasi antara lain:

a. Letak geografis yang terisolasi.

b. Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain.

c. Adanya ketakutan terhadap budaya lain.

d. Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya

sendiri.

e. Perasaan

in-group

yang kuat.

f.

Adanya perbedaan kepentingan.

4. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan lokal.

Contoh, penerimaan ide demokrasi dan ide tentang HAM dari

kebudayaan Barat. Proses penerimaan ini tentunya membawa

perubahan pada masyarakat yang bersangkutan. Karenanya melalui

proses akomodasi perubahan sosial dapat terjadi. Namun, dalam hal-

hal tertentu proses akomodasi merupakan proses penerimaan unsur-

unsur kebudayaan luar dalam rangka menghindari konflik.

Empat proses perubahan

sosial, yaitu difusi, akulturasi,

asimilasi, dan akomodasi.

Teori tanpa praktik adalah tiada manfaatnya. Oleh karena itu, kita akan

mempraktikkan materi perubahan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Bersama teman sekelompokmu lakukanlah penelitian sederhana di

masyarakat sekitarmu untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi.

Aspek-aspek apa saja yang mengalami perubahan? Apakah itu gaya hidup

warga, pola pemikiran, pola kekerabatan, nilai dan norma, ataukah

stratifikasinya. Temukan bentuk perubahan yang terjadi serta faktor-faktor

pendorongnya. Temukan pula dampak perubahan tersebut bagi kehidupan

masyarakat. Angkatlah satu topik dalam penelitianmu. Adakan pengamatan

dan wawancara untuk mendapatkan data-data dan fakta-fakta yang benar.

Tulislah hasilnya dalam bentuk laporan penelitian sederhana dengan gaya

bahasa yang menarik dan presentasikan di depan kelas.

SOSIOLOGI Kelas XII

18

Perubahan sosial adalah perubahan yang berkenaan dengan kehidupan

masyarakat dalam perubahan sistem nilai dan norma sosial, sistem

pelapisan sosial, struktur sosial, proses-proses sosial, pola, dan tindakan

sosial warga masyarakat serta lembaga-lembaga kemasyarakatan. Secara

umum, perubahan selalu ada dalam kehidupan masyarakat selama masih

ada keinginan dalam diri masyarakat. Oleh karenanya, masyarakat bersifat

dinamis bergerak mengikuti perubahan.

Dari pembelajaran materi ini, kita dapat menjelaskan proses perubahan

sosial dalam masyarakat. Untuk memahami lebih lanjut, salin dan

lengkapilah beberapa pengertian di bawah ini ke dalam buku catatanmu

dengan menggunakan beragam sumber pustaka dan internet.

1. Ciri-ciri perubahan sosial:

a. Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka

mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.

b. . . . .

c. . . . .

d. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiri-

tual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik.

2. Bentuk-bentuk perubahan sosial:

a. Perubahan evolusi dan revolusi.

b. . . . .

c. . . . .

3. Faktor-faktor pendorong perubahan sosial:

a. Kontak dengan budaya lain.

b. . . . .

c. . . . .

d. . . . .

e. . . . .

f. . . . .

g. Orientasi ke masa depan.

h. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk

memperbaiki hidupnya.

i. Sikap mudah menerima hal-hal baru.

4. Faktor penghambat perubahan sosial:

a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.

b. . . . .

c. . . . .

d. . . . .

e. Adat dan kebiasaan.

f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing.

g. Hambatan yang bersifat teologis.

5. Proses perubahan sosial:

a. Difusi

b. . . . .

c. . . . .

19

Proses Perubahan Sosial di Masyarakat

A.

Jawablah pertanyaan dengan tepat!

1. Jelaskan pengertian perubahan sosial!

2. Coba jelaskan perbedaan perubahan sosial dari segi struktural

dan kultural!

3. Sebutkan ciri-ciri perubahan sosial!

4. Bandingkan apa yang disebut revolusi dengan evolusi!

5. Mengapa suatu masyarakat yang kurang berhubungan dengan

masyarakat lain dapat menghambat adanya perubahan sosial?

6. Mengapa penemuan-penemuan baru dapat mendorong

terjadinya perubahan sosial?

7. Apa yang dimaksud dengan ideologi serta bagaimana pengaruh

ideologi terhadap terjadinya perubahan sosial?

8. Sebutkan faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan sosial!

9. Jelaskan mengapa masyarakat selalu mengalami perubahan!

10. Sebutkan dan jelaskan tiga proses terjadinya perubahan sosial!

B.

Belajar dari masalah!

1. Anak-anak bermain komputer.

Tidak dapat dimungkiri adanya komputer merupakan

salah satu hasil perubahan sosial. Komputer ibarat sebuah

tuntutan di masa sekarang seiring dengan perkembangan

zaman. Kecanggihan teknologi komputer bukanlah barang yang

mewah. Pada saat ini, bukan hanya orang-orang dewasa yang

menikmati kecanggihan teknologi komputer. Namun, anak-

anak yang berumur 5 tahun demikian lancarnya bermain

komputer. Secara umum, fungsi komputer ibarat dua sisi mata

uang, berbeda total. Di satu sisi komputer dapat memberikan

anak dengan pengetahuan yang banyak, tetapi di sisi lain, si

anak akan lebih asyik bermain komputer dibanding bergaul

dengan teman seumurnya.

Sumber:

Kompas, 4 Juni 2006

SOSIOLOGI Kelas XII

20

Sebagai seorang calon sosiolog, cobalah mengkaji masalah

tersebut. Menurutmu, adanya teknologi komputer merupa-

kan perubahan progress atau regress? Jelaskan pula pengaruh

positif dan negatif dari adanya kecanggihan komputer!

2.

Para remaja khususnya pelajar dan mahasiswa saat ini

terlihat memiliki kehidupan bergaya hidup mewah seperti

menggunakan

handphone

mahal dengan fitur canggih, lap

top mewah, atau sepeda motor mahal, serta gaya-gaya kebarat-

baratan. Padahal semua fasilitas tersebut hanya sebagai

tuntutan gaya dalam pergaulan. Inilah fenomena sosial yang

terjadi pada dunia remaja saat ini.

Sebagai seorang generasi muda, bagaimana kamu

menanggapi persoalan ini yang mungkin tidak asing lagi

bagimu?

Sumber:

Kedaulatan Rakyat, 15 Agustus 2006

Pada dasarnya setiap masyarakat selalu mengalami perubahan. Selama

ini di dalam masyarakat masih terdapat keinginan akan sesuatu maka

perubahan ini akan tetap berlangsung sebagaimana terjadi pada tempat di

mana kita tinggal. Setiap perubahan yang terjadi tidaklah selamanya bersifat

progress yang mampu membawa pengaruh positif dalam kehidupan kita.

Oleh karena itu, kita harus mampu bersikap bijak dalam menghadapi setiap

perubahan. Setidaknya kita menyaring setiap perubahan yang ada sesuai

dengan nilai dan norma sehingga setiap perubahan yang terjadi boleh sesuai

dengan harapan masyarakat. Kesemuanya ini terlepas dari perubahan yang

disebabkan oleh alam yang bergejolak. Perubahan tersebut terjadi karena

Tuhan Yang Maha Esa yang menghendaki.